Sabtu, 15 November 2014

PERAN PEMUDA DALAM AEC 2015

BISA APA PEMUDA DALAM AEC 2015?

Sebelum kita berbicara peran pemuda untuk menghadapi ASEAN Community 2015 kita harus tahu dulu apa itu ASEAN Community 2015? ASEAN Community 2015 dalam bahasa Indonesia bisa disebut dengan istilah Komunitas ASEAN 2015. Kita sudah biasa mendengar istilah ASEAN yaitu organisasi bangsa-bangsa Asia Tenggara yang beranggotakan 10 negara yaitu : Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Sedangkan untuk Timor Leste masih dalam proses menjadi anggota. Lalu apa kaitannya ASEAN dengan istilah ASEAN Community 2015? Para pemimpin negara-negara ASEAN telah sepakat dibentuknya kerjasama organisasi yang lebih solid dan maju. Nah pada tahun 2015 nanti ASEAN yang sekarang ini akan berintegrasi memasuki era baru yaitu era ASEAN Community 2015 yang lebih solid dan maju yang bercita-cita mensejahterakan rakyat dan menjaga stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara.

Dengan diberlakukannya AEC tiap - tiap negara akan terintegrasi dalam bidang produksi untuk meningkatkan efisiensi. Kerjasama pelaku produksi antar negara akan semakin berkembang untuk menciptakan efisiensi dengan nilai tinggi. AEC akan meningkatkan nilai kompetitif negara-negara ASEAN untuk menyediakan produk yang memiliki kualitas tinggi. Produk berkualitas tinggi akan menghimpit yang berkualitas rendah dan lama kelamaan akan ditinggalkan konsumen.



Setelah kita tahu apa itu AEC sekarang apa yang bisa dilakukan pemuda untuk menghadapi AEC 2015? Hal yang paling mendasar untuk berperan dalam AEC 2015 ialah menghilangkan perilaku individualis, pragmatis, hedonis dan konsumtif pada diri pemuda karena perilaku  tersebut menyebabkan menurunnya citra daya saing pemuda sebagai tonggak inovasi dan kedigdayaan suatu bangsa. Perilaku tersebut harus dihindari karena sesungguhnya perilaku tersebut tidak mencerminkan dan menghilangkan esensi atau makna bahwa pemuda agent of change.

Selanjutnya ialah meningkatkan kreativitas pemuda di seluruh level pendidikan yang kita tahu pendidikan Indonesia seperti memaksa anak dan remaja untuk terus belajar sesuai dengan buku dan guru/dosen para remaja tidak diberikan ruang untuk berkreativitas di dalam pendidikan Indonesia. Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi sebagian kalangan intelektual muda yang notabebe sering mendengungkan gerakan inovasi dan kreasi. Padahal pemuda Indonesia mempunyai banyak peluang dan harapan untuk menjadi tonggak terdepan untuk kesejahteraan Indonesia. Kita bisa menengok data BPS, tahun 2013 jumlah pemuda mencapai 62,6 juta orang atau rata-rata 25 persen dari proporsi jumlah penduduk secara keseluruhan.

Yang ketiga ialah langkah strategis atau memfokuskan diri pada aspek-aspek fundamental dan kronis hal tersebut dapat dilakukan supaya dapat berkontribusi dominan terhadap daya saing Indonesia dalam menghadapi semua hubungan ekonomi internasional. Sebuah negara berpotensi menjadi negara gagal akibat salah dalam pengambilan kebijakan, yakni ketika gagal dalam membangun institusi ekonominya. Untuk itulah pemuda harus memiliki langkah strategis atau paling tidak ikut serta dalam partisipasi politik karena semua kebijakan tentang ekonomi yang dibuat oleh pemerintah dihasilkan dari proses berpolitik para pemuda harus dapat mengaspirasikan dan mengawa setiap langkah pemerintah untuk membuat kebijakan agar masa depan Indonesia tidak hancur karena pemimpin masa lalu salah mengambil keputusan.


Selanjutnya yang keempat ialah menanamkan dan mengembangkan jiwa kewiraswastaan (entrepreneur skill). Melalui penanaman entrepreneur skill sejak dini, diharapkan pemuda Indonesia mampu mendongkrak perekonomian Indonesia di masa depan terutama dalam memasuki AEC 2015. Perlunya pemuda memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi tersebut merupakan upaya untuk merangsang pemuda berkonstribusi dalam pemberdayaan UMKM dan koperasi, salah satunya adalah diberikan kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi, pemberian kredit selektif di mana kredit ini diberikan hanya kepada peminjam yang ingin berwiraswasta, pemberian penghargaan kepada wiraswastawan muda, dan pemberian pelatihan kewiraswastaan sejak dini. Bukan hanya menguntungkan bagi dirinya sendiri pemuda yang membuka usaha juga membantu negara membuka lapangan pekerjaan untuk pemuda lain dan dapat mengurangi angka pengangguran yang menjadi masalah vital juga di Indonesia.



Terakhir dan yang tidak kalah penting ialah mencintai, bangga, dan mengembangkan produk asli Indonesia karena hal tersebut terlihat sepele tetapi pada faktanya masih banyak pemuda yang tidak bangga akan produk dalam negeri dan lebih memilih untuk memakai produk luar. Hal ini dikarenakan stigma produk Indonesia yang jelek dan tidak berkualitas serta produk luar dijadikan sebagai penanda status strata social di kalangan pemuda. Hal hal seperti inilah yang harus secepatnya kita ubah yang bias pemuda lakukan ialah terus mengembangkan prosuk Indonesia menjadi lebih berkualitas dan dapat bersaing dengan produk luar serta menghilangkan system penanda status strata social dengan menggunakan produk luar padahal kita sebagai pemuda ialah tonggak masa depan negara, jika kita yang dikatakan tonggak saja tidak mencintai produk dalam negeri mungkin kemajuan Indonesia hanyalah impian kosong belaka. Untuk itu iktalah para pemuda yang harus bergerak untuk mewujudkan slogan Aku Cinta Indonesia agar tidak menjadi slogan kosong belaka namun menjadi dasar dari sifat kita yang bangga akan produk Indonesia hal tersebut juga merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan mendorong masyarakat dalam menghargai, mencintai dan menggunakan produk dan jasa-jasa dalam negeri.