JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Peringatan Hari Toleransi Internasional
sebagai pendidikan publik untuk menghidupkan masyarakat bertoleransi digelar
Tugu Selamat Datang, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11). Bersama
dengan Aliansi Masyarakat Sipil untuk Toleransi peringatan Hari Toleransi Dunia
juga digelar serentak di beberapa kota di Indonesia, diantaranya Aceh,
Makassar, Jakarta, Cirebon, Bandung, Jawa Timur dan daerah lain.
Aksi damai ini juga diikuti jaringan Gusdurian yang membagi-bagikan
souvenir berupa bunga dan stiker yang mengkampanyekan pesan toleransi dan
semangat Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu juga akan digelar berbagai aktivitas
mulai dari tanggal 15 sampai dengan 25 November 2013 dalam rangka memperingati
Hari Toleransi Internasional.
Dalam aksi damainya aliansi yang terdiri dari berbagai organisasi
menyatakan sikapnya untuk bertoleransi kepada seluruh lapisan masyarakat untuk
menghormati segala perbedaan, menghindari tindak kekerasan dan menghapus segala
bentuk kecurigaan dan kebencian agar tercipta keharmonisan di tengah
keberagaman baik itu agama, budaya, etnis, keyakinan, gender, dan orientasi
seksual.
Selain itu meminta kepada seluruh masyarakat menolak praktek politik
diskriminatif dan mawas terhadap kampanye hitam calon presiden dan wakil
presiden serta calon legislatif menjelang pemilu 2014 nanti. Mendesak Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk berkomitmen menyelenggarakan kehidupan
bangsa dan pemerintahan yang menghormati dan menjamin perbedaan, serta menuntut
kepada SBY menegur dan menjatuhkan sanksi serius terhadap aparat-aparat yang
dipimpinnya yang menerapkan bentuk aturan dan kebijakkan intoleransi dan
diskriminatif.
Link Berita Terkait:
Makna foto gusdur dan bunyi bunyi poster pada Hari Toleransi Internasional
Toleransi di sebuah Banjar terpencil
Toleransi di sebuah Banjar terpencil
Opini Saya:
Opini saya kali ini akan lebih cenderung mengenai Toleransi Beragama
Toleransi umat beragama sangatlah penting untuk menjaga kesatuan bangsa
kita. Tujuan yang lebih luasnya lagi untuk menjaga perdamaian dunia. Setiap
orang akan sangat sensistif terhadap masalah agama. Oleh karena itu sangat
disayangkan sekali kalau banyak nyawa yang akan mati disebebkan oleh perbedaan
pandangan yang sejatiya memang berbeda. Jadikan perbedaan itu indah adalah pola
pkir yang baik untuk mengawali misi penting menjaga kerukunan antar sesama.
Pola pikir yang baik dan tepat akan membawa kita pada sikap nyata yang
tepat. Kita yang hidup di era globalisasi harus mulai terbiasa dengan alur
hidup yang serba instan dan beragam. Semakin lama kita harus sadar kalau
pilihan itu semakin banyak dan berbeda pendapat itu adalah hal yang wajar. Hak
Asasi Manusia di zaman modern ini lebih baik dari sebelumnya sehingga toleransi
dalam beragama haruslah ditingkatkan untuk menjaga tiap hak warga negara dengan
baik.
Apakah kita sudah bertoleransi?
Ini adalah pertanyaan relfeksi buat kita semua terutama yang mengaku
punya agama. Apakah kita sudah menerapkan toleransi beragama dalam kehidupan
sehari hari. Contoh toleransi yang nyata bisa kamu lihat disini . Apakah kita
sebagai umat beragama sudah merasa aman untuk beribadah? kalau sudah berarti
lingkungan tempat anda tinggal sudah bisa menerapkan nilai toleransi yang baik.
Lalu Apakah kita tidak di diskriminasi karena agama? kalau kamu tidak
mengalami diskriminasi tandanya lingkungan mu sudah baik dalam mewujudkan nilai
toleransi.
Satu hal yang harus kita pahami seharusnya kaum mayoritas bisa lebih baik bahkan bisa mengayomi kaum minoritas bukan malah mendiskriminasi mereka.