Senin, 18 November 2013

Peringatan Hari Toleransi Internasional

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Peringatan Hari Toleransi Internasional sebagai pendidikan publik untuk menghidupkan masyarakat bertoleransi digelar Tugu Selamat Datang, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11). Bersama dengan Aliansi Masyarakat Sipil untuk Toleransi peringatan Hari Toleransi Dunia juga digelar serentak di beberapa kota di Indonesia, diantaranya Aceh, Makassar, Jakarta, Cirebon, Bandung, Jawa Timur dan daerah lain.

Aksi damai ini juga diikuti jaringan Gusdurian yang membagi-bagikan souvenir berupa bunga dan stiker yang mengkampanyekan pesan toleransi dan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu juga akan digelar berbagai aktivitas mulai dari tanggal 15 sampai dengan 25 November 2013 dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional.

Dalam aksi damainya aliansi yang terdiri dari berbagai organisasi menyatakan sikapnya untuk bertoleransi kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menghormati segala perbedaan, menghindari tindak kekerasan dan menghapus segala bentuk kecurigaan dan kebencian agar tercipta keharmonisan di tengah keberagaman baik itu agama, budaya, etnis, keyakinan, gender, dan orientasi seksual.


Selain itu meminta kepada seluruh masyarakat menolak praktek politik diskriminatif dan mawas terhadap kampanye hitam calon presiden dan wakil presiden serta calon legislatif menjelang pemilu 2014 nanti. Mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk berkomitmen menyelenggarakan kehidupan bangsa dan pemerintahan yang menghormati dan menjamin perbedaan, serta menuntut kepada SBY menegur dan menjatuhkan sanksi serius terhadap aparat-aparat yang dipimpinnya yang menerapkan bentuk aturan dan kebijakkan intoleransi dan diskriminatif.

Link Berita Terkait: 

Opini Saya: 
Opini saya kali ini akan lebih cenderung mengenai Toleransi Beragama 
Toleransi umat beragama sangatlah penting untuk menjaga kesatuan bangsa kita. Tujuan yang lebih luasnya lagi untuk menjaga perdamaian dunia. Setiap orang akan sangat sensistif terhadap masalah agama. Oleh karena itu sangat disayangkan sekali kalau banyak nyawa yang akan mati disebebkan oleh perbedaan pandangan yang sejatiya memang berbeda. Jadikan perbedaan itu indah adalah pola pkir yang baik untuk mengawali misi penting menjaga kerukunan antar sesama.
Pola pikir yang baik dan tepat akan membawa kita pada sikap nyata yang tepat. Kita yang hidup di era globalisasi harus mulai terbiasa dengan alur hidup yang serba instan dan beragam. Semakin lama kita harus sadar kalau pilihan itu semakin banyak dan berbeda pendapat itu adalah hal yang wajar. Hak Asasi Manusia di zaman modern ini lebih baik dari sebelumnya sehingga toleransi dalam beragama haruslah ditingkatkan untuk menjaga tiap hak warga negara dengan baik.

Apakah kita sudah bertoleransi?
Ini adalah pertanyaan relfeksi buat kita semua terutama yang mengaku punya agama. Apakah kita sudah menerapkan toleransi beragama dalam kehidupan sehari hari. Contoh toleransi yang nyata bisa kamu lihat disini . Apakah kita sebagai umat beragama sudah merasa aman untuk beribadah? kalau sudah berarti lingkungan tempat anda tinggal sudah bisa menerapkan nilai toleransi yang baik. Lalu Apakah kita tidak di diskriminasi karena agama? kalau kamu tidak mengalami diskriminasi tandanya lingkungan mu sudah baik dalam mewujudkan nilai toleransi.
Satu hal yang harus kita pahami seharusnya kaum mayoritas bisa lebih baik bahkan bisa mengayomi kaum minoritas bukan malah mendiskriminasi mereka.



Sabtu, 16 November 2013

Pelajar Bajak Bus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi kembali mengamankan 33 pelajar terkait pembajakan bus patas P-54 jurusan Grogol-Depok oleh sekelompok pelajar.
"Mereka ditangkap di sekitaran Jagakarsa setelah kami lakukan pengejaran," terang Kasat Binmas Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Dri Hastuti di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (21/11/2012) malam.

Senin, 11 November 2013

Indonesia Pasar Besar Jejaring Sosial

Merdeka.com - Di era globalisasi, perkembangan telekomunikasi dan informatika (IT) sudah begitu pesat. Teknologi membuat jarak tak lagi jadi masalah dalam berkomunikasi. Internet tentu saja menjadi salah satu medianya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial.

Direktur Pelayanan Informasi Internasional Kementerian Komunikasi dan Informasi, Selamatta Sembiring, menyatakan situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter. Indonesia menempati peringkat 4 pengguna Facebook terbesar setelah USA, Brazil, dan India

Senin, 04 November 2013

Penertiban Salon Plus-plus

Polisi diminta tertibkan salon plus-plus

Merdeka.com - Maraknya tempat prostitusi dengan kedok usaha seperti salon kecantikan, tempat karaoke, dan refleksi semakin mengkhawatirkan nasib generasi muda. Dengan bermodalkan ratusan ribu, baik pria dewasa maupun yang masih duduk di bangku sekolah bisa merasakan layanan 'ekstra'.

Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Musni Umar mengatakan, mulai menjamurnya bisnis salon plus-plus di kawasan Jakarta ini dinilai akan merusak moral generasi muda dengan melakukan seks bebas pada usia dini. Untuk itu pihak kepolisian diminta harus segera menertibkan bisnis ilegal tersebut sebelum bisnis merambah ke luar Jakarta.